Temu Arung Perintis dan Pengarung Sungai Cimanuk 17-18 Maret 2018

Jelajah Garut – Temu Arung, acara yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Arung Jeram, Gerhana Fakultas FISIP Universitas Garut – Garut Jawa Barat, berlangsung meriah. Acara ini dihadiri juga oleh Lody Korua, salah satu perintis arung jeram di Indonesia. Beberapa peserta dari luar kota juga ikut andil dalam acara yang diadakan pada tanggal 17-18 Maret 2018 di UNIGA ini. Mahapeka UIN Bandung, Gamapala Universitas Galuh, Mahatala Unjani, FAJI Kalimantan Timur, adalah salah satu dari sekian banyak dari peserta yang mengikuti acara ini.

Acara yang dihadiri oleh Ketua KONI Garut ini diharapkan menjadi salah satu ajang silaturahmi bagi para penggiat olahraga arung jeram, dan diharapakan bisa menumbuhkan minat peserta untuk menjadi atlet arung jeram yang berasal dari Jawa Barat umumnya, dan dari Garut khususnya.

 

Pada hari pertama, peserta diberikan materi berupa sejarah pengenalan arung jeram oleh Lody Korua dan Safety Procedure Arung Jeram oleh Tonny Dumalang, salah satu outdoor instructor dan mantan pelatih PB FAJI Indonesia. Materi ini diharapkan bisa diaplikasikan oleh peserta ketika praktek pengarungan di Sungai Cimanuk jalur Kampung Patrol – Sasak Besi Leuwigoong.

Keesokan harinya, para peserta mulai praktek arung jeram  di Sungai Cimanuk Garut. Pelampung dan helm sudah digunakan sebagai salah satu standar operasional keselamatan peserta. Sebelum menaiki perahu, para peserta diharuskan terlebih dahulu berenang menyebrangi sungai. Hal ini dilakukan agar peserta mahir berenang ketika jatuh dari perahu. Tidak luput juga penjelasan prosedur arung jeram juga dijelaskan supaya peserta tetap safety, walupun demikian semua peserta sangat senang mengikuti acara rafting di Garut tersebut.

Peserta mulai mengarungi sungai Cimanuk dengan timnya masing-masing. Sambil berjalan, para skipper menjelaskan istilah-istilah dalam arung jeram. Sampai tiba di arung jeram macan, dimana 3 perahu peserta dan terbalik, dan para peserta harus bisa menyelamatkan diri sebelum tim rescue bertindak. Didalam hal ini, peserta diutamakan tidak panik dan mendengarkan intruksi dari tim rescue. Diperjalanan, para peserta juga diberi materi dilapangan tentang karakteristik sungai Cimanuk, dan bagaimana melewati jeram-jeram sungai Cimanuk yang berbahaya.

Adjie, selaku ketua panitia berharap, “kegiatan temu arung ini bisa menjadikan persaudaraan antar penggiat, perintis, dan penghobi arung jeram saling bertemu dan bertukar ilmu. Selain itu, mudah-mudahan acara ini menjadi acara tahunan bagi UKM Gerhana”.

Semoga Garut bisa mencetak atlet arung jeram nasional! Salam temu arung !