Rute Keenam Jelajah Garut Tahun 1924
Jalan Otista di Tanjung – kampung Kuyambut – menyusuri jalan ke arah kampung Pungkur – kampung Bojongsalam.
Rute keenam ini saat ini bisa jadi jalan alternatif jika jalan Otista macet parah. Rutenya saat ini biasa disebut Jalan Jati, namun kalian tidak terus mengikutinya kembali ke Alun-alun Tarogong, tapi lanjut mengikuti jalan kecil menuju Pungkur dan berakhir di Bojongsalam.
Nah, sekarang di sini malah sudah dibangun sebuah jalan raya besar bernama Jalan Prof KH Anwar Musaddad yang menghubungkan Jalan Otista (dulu Jalan Tarogong-Leles) dengan Jalan Kyai Haji Hasan Arif (dulu Jalan Tarogong-Bagendit). Rute ini sekarang cukup favorit untuk bersepeda karena lalu lalang kendaraan yang relatif sepi, jalan yang masih baru dan bagus, serta pemandangan sawah dan Gunung Guntur yang indah.
Sepertinya itu juga yang menjadi daya tarik rute ini dulu di tahun 1924. Dataran yang terhampar luas, hijau oleh sawah, dilengkapi dengan pemandangan Gunung Guntur yang megah. Selain itu, di akhir perjalanan, kita bisa kembali ke kota Garut, atau juga bisa meneruskan perjalanan ke Situ Bagendit sekalian main ke situ dan menikmati suasana alamnya. Kalian yang suka menghabiskan akhir pekan dengan bersepeda keliling Garut, harus mencoba rute ini.
***
- Rute Pertama
- Rute Kedua
- Rute Ketiga
- Rute Keempat
- Rute Kelima
- Rute Keenam
- Rute Ketujuh
- Rute Kedelapan
- Rute Kesembilan
- Rute Kesepuluh
- Rute Kesebelas
- Rute Kedua-belas
- Rute Ketiga-belas
- Rute Keempat-belas
- Rute Kelima-belas
Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:
Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental
***
Rute Keenam Jelajah Garut Tahun 1924
Jelajah Garut, 2016
Sumber:
Eenige Wandelingen in de Omstreken van Garoet Behoorende bij de Wandelkaart, Java Vereeniging Toeristenverkeer
***
Rute Keenam Jelajah Garut Tahun 1924: Jalan Otista di Tanjung – kampung Kuyambut – menyusuri jalan ke arah kampung Pungkur – kampung Bojongsalam.