Pengembangan Akses Pasar Melalui Promosi dan Kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya Kabupaten Garut
Tidak hanya soal pengembangan destinasi, Pemerintah kini juga mulai menaruh perhatian khusus pada promosi dan pemasaran kawasan wisata, terutama Kawasan Wisata Rancabuaya yang disebut-sebut akan menjadi pusat perkembangan kawasan Jawa Barat bagian selatan dalam beberapa waktu kedepan. Untuk itu, pemerintah melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Daerah Kabupaten Garut merancang sebuah action plan pengembangan, serta promosi dan kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya ini.
Kawasan yang masuk dalam rencana pengembangan ini tidak hanya Pantai Rancabuaya, tapi juga wilayah disekitarnya. Yaitu mencakup destinasi-destinasi di Kecamatan Caringin, Mekarmukti, Bungbulang, Cisewu, dan Talegong. Oleh karena itu, diundang juga pejabat pemerintah dari kecamatan-kecamatan tersebut.
Action plan ini tidak hanya dibuat sepihak, melainkan melalui beberapa kajian sebelumnya yang dilengkapi dengan sebuah acara diskusi. Acara dengan konsep Focus Group Discussion (FGD) ini memiliki tema Pengembangan Akses Pasar Melalui Promosi dan Kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya Kabupaten Garut. Dilaksanakan di Sabda Alam, Cipanas, acara ini dibagi kedalam dalam dua hari, yaitu pada tanggal 21-22 Desember kemarin, dan dihadiri oleh semua stakeholder yang akan terlibat dalam pengembangan Kawasan Wisata Rancabuaya.
Tidak hanya kalangan pejabat pemerintah, stakeholder yang diundang sebagai peserta diskusi ini juga berasal dari berbagai kalangan, dari mulai Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Rancabuaya, asosiasi travel agent, himpunan pramuwisata, hingga komunitas, serta stakeholder lain yang berperan dalam keberjalanan Kawasan Wisata Rancabuaya. Hal ini diharapkan agar Bappeda dapat menghasilkan action plan pengembangan yang sesuai dengan sudut pandang para stakeholder. Tanggapan dan masukan dari peserta FGD ini akan menjadi input penting untuk action plan yang dibuat.
Di awal acara, dijelaskan terlebih dahulu rancangan action plan ini oleh Kepala Bappeda Kabupaten Garut. Dengan penjelasan ini diharapkan diskusi tidak melenceng ke topik-topik yang lain di luar tema, walaupun pasti ada banyak masalah diluar tema yang juga terkait. Untuk menyamakan persepsi, terlebih dahulu diundang beberapa pembicara yang telah menjadi pakar di bidang pariwisata.
Dimulai dengan pemaparan dari Bapak Iwan Darmawan, SH., M.I.P, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Beliau memaparkan berbagai hal yang bisa menjadi bahan inovasi unik pemasaran pariwisata Garut Selatan, khususnya Kawasan Wisata Rancabuaya. Selain memaparkan konsep umum pemasaran pariwisata, beliau juga memaparkan data-data seputar kepariwisataan yang menjadi dasar analisis beliau.
Selanjutnya juga diundang Bu Poppy Rufaidah, SE, MBA, Ph. D, seorang akademisi dan pakar dunia marketing dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Padjadjaran, untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pembuatan action plan Pengembangan Akses Pasar Melalui Promosi dan Kreasi Wisata Kawasan Wisata Rancabuaya. Beliau memaparkan konsep strategi pemasaran kawasan wisata. Dari kalangan akademisi, juga diundang Bapak Urip Sudiana, SE, M. Pd, MM, dari Fakultas Ekonomi Yasa Anggana, untuk memberikan pemaparan tentang Pengembangan Promosi Tematik di Kawasan Wisata Rancabuaya.
Sumbangan pemikiran lainnya diberikan oleh pak Syahrul Firdaus, Direktur ASTINDO (The Association of Air Ticketing Companies in Indonesia) Jakarta. Beliau memberi pemaparan tentang tantangan dan peluang pemasaran wisata melalui media online atau daring. Selain itu, sebagai praktisi di bidang pariwisata, beliau juga memberikan pandangan tentang pemasaran pariwisata dari sudut pandang Travel Agent.
Dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, juga hadir Bapak Ir. Entang Sastraatmadja, M. Sc., Komite Perencana Jawa Barat. Beliau menjelaskan Model Pengembangan Akses Pasar melalui Promosi dan Kreasi Pusat-pusat Pertumbuhan (Growth Center) di Jawa Barat, khususnya untuk Kawasan Wisata Rancabuaya. Beliau juga yang memimpin proses FGD di hari kedua.
Untuk melengkapi sumbangan pemikiran, tim Jelajah Garut juga diundang untuk memberikan visualisasi Kawasan Wisata Rancabuaya. Selain itu, tim Jelajah Garut juga diminta untuk menjelaskan pengalamannya selama dua tahun mencoba memasarkan pariwisata Garut melalui media online. Promosi dan kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya melalui media online memang sangat potensial, terbukti dengan aktifnya berbagai media sosial Jelajah Garut.
Diskusi dimulai di hari kedua setelah para pembicara selesai. Dari diskusi ini, diperoleh berbagai masukan. Masukan terutama datang dari Kompepar Rancabuaya yang merupakan pelaku pariwisata yang langsung berkecimpung di lokasi, serta dari asosiasi travel agent Garut. Para pejabat setempat, seperti Camat Caringin dan Cisewu juga memberikan masukannya.
Saat ini, action plan ini telah rampung dibuat oleh Bappeda. Action plan ini perlu segera disosialisasikan kembali kepada stakeholder-stakeholder yang terlibat tadi. Nah, untuk menyukseskan rencana ini, tim Jelajah Garut telah menyusun sebuah Exclusive Report untuk mengupas tuntas semua hal tentang Kawasan Wisata Rancabuaya.
Pengembangan Akses Pasar Melalui Promosi dan Kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya Kabupaten Garut.
One thought on “Pengembangan Akses Pasar Melalui Promosi dan Kreasi Kawasan Wisata Rancabuaya Kabupaten Garut”