Luapan air deras melanda beberapa daerah di Garut, hari Senin malam, 5 Juni 2017. Hujan deras yang turun sejak pukul pukul 18.00 s/d 22.00 ini membuat air meluap dan mengalir ke beberapa perumahan, hingga masuk ke rumah-rumah warga. Di beberapa daerah, air bahkan hingga mengalir deras ke beberapa ruas jalan.
Di daerah Gordah yang notabene berdiri banyak perumahan, air mengalir deras hingga menghanyutkan material-material yang dilaluinya. Air bahkan masuk ke rumah-rumah warga. Air yang telah menggenangi sawah dan jalan, bahkan menghanyutkan sebuah mobil ambulans milik Klinik Bunda Alya tersangkut di tiang listrik. Banyak sawah yang telah berubah menjadi perumahan baru juga terkena dampaknya.
Titik terjangan air juga terjadi di jalur lintas utama jalan Cimanuk menuju alun-alun Tarogong. Penumpukan kendaraan terjadi imbas dari terjangan air yang deras melintasi jalan dari wilayah Rancabango. Tiga unit kendaraan operasional pemadam kebakaran dan mobil BASARNAS beserta jajaran anggota TNI-POLRI beserta regu penyelamat menyisir area yang terkena dampak terjangan air tersebut.
Menurut informasi yang didapat dari salah satu anggota kepolisian, saat ini belum ada korban jiwa. Hingga pukul 01.00 WIB belum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak. Aliran air yang deras sehingga melintas hingga ke dalam rumah warga, jalan perumahan hingga jalan utama diduga besar berasal dari wilayah sungai Cikamiri yang tidak mampu menahan banyaknya debit air. Sehingga aliran air mencari jalannya sendiri ke tempat yang lebih rendah.
Luapan air juga terjadi hingga wilayah Rumah Sakit Intan Husada. Aliran air yang cukup deras melintas persis di depan rumah sakit dan jalan tersebut. Dari pantauan kami hingga pukul 03.00 WIB, bantuan yang diberikan oleh petugas masih fokus pada penyisiran dan memastikan keamanan warga.
Semoga tidak ada korban jiwa dan kondisi debit air juga berangsur normal. Luapan air ini mengingatkan kita pada banjir bandang Garut tahun lalu, namun luapan air yang diduga berasal dari Sungai Cikamiri ini diperkirakan tidak separah luapan Sungai Cimanuk tahun lalu.
Peristiwa ini harus bisa memberi kita kesadaran, bahwa menjaga alam itu penting, dan kewaspadaan kita pada potensi bencana harus dapat diwujudkan dengan keseriusan upaya-upaya pencegahan dan mitigasi bencana. Garut adalah kota dengan indeks bencana tertinggi se-Indonesia. Sudah sepantasnya kita belajar menghadapi bencana dengan lebih menghormati alam, dan kepedulian akan upaya pencegahan bencana.