Pernah nyurug? Memasukkan tubuh langsung ke bawah aliran air terjun dan merasakan pukulan-pukulan air yang jatuh dari ketinggian. Jika belum pernah, Travelmate mesti nyoba Curug Cihanyawar.
Saat ini Curug Cihanyawar dikelola oleh PTP Nusantara VIII dan warga Desa Sukamurni. Namun, secara legal kepemilikannya berada pada pihak PTP Nusantara VIII Perkebunan Dayeuh Manggung di kaki Gunung Cikuray.
Jika Travelmate mau mendaki Gunung Cikuray dan memiliki waktu lebih, tidak ada salahnya sekaligus mengunjungi Curug ini sekedar tuk relaksasi. Memang Curug Cihanyawar tidak terletak di jalur pendakian Gunung Cikuray, namun rute yang ditempuh dari Garut Kota untuk mengunjungi Gunung Cikuray dan Curug Cihanyawar sama.
Travelmate tinggal naik angkutan kota jurusan Cilawu, lalu berhenti diperbatasan Garut-Tasik yang terdapat Gapura besar setelah tanjakan disebelah kanan arah Garut. Setelah itu dilanjutkan dengan naik ojek dengan tarif berkisar Rp 10.000,- – Rp 15.000,-. Nanti kalian akan berhenti disebuah gang kecil yang bertuliskan “Jalan Curug”. Nah, kalian tinggal susuri saja jalannya; tidak sulit menemukan Curug Cihanyawar ini.
Curug Cihanyawar, dengan ketinggian relatif rendah yaitu 16 meter, memang sangat cocok untuk nyurug, mandi, dan makan-makan bersama keluarga. Air-nya sangat segar karena berasal dari aliran air Gunung Cipadaruun yang merupakan kepanjangan dari mata air Gunung Cikuray. Suasana pun sangat sejuk karena terletak di dataran tinggi, sekitar 1000 m dpl.
Mitos yang beredar katanya orang yang belum punya pasangan akan segera memperoleh jodohnya jika mandi di Curug ini. Jadi penting banget tuh buat yang jomblo, hehe… Namun yang perlu diingat jika mandi, agar tidak menggunakan sabun atau shampo atau bahan kimia yang dapat mencemari aliran air. Aliran air ini juga digunakan oleh warga sekitar.
Selain sensasi mandi di Curug Cihanyawar, Travelmate juga bisa memotret landsekap kota Garut. Disini, Travelmate juga bakal disajikan keelokan khas pegunungan Garut. Gunung Cikuray terlihat sangat jelas di Curug Cihanyawar. Pun dengan pemandangan perkebunan tehnya. Sambil menikmati pemandangan, Travelmate bisa “berpiknik ria” dengan memasak di shelter yang sudah disediakan. Namun ingat, sampahnya dibawa pulang lagi ya karena tidak ada pengelola disana.
Nah, seperti kebanyakan curug lain di Garut, Curug Cihanyawar juga masih sepi dan jarang pengunjung. Alamnya pun masih asri. Masih sering ditemui flora dan fauna hutan. Pohon-pohon pinus, lisamara, dan pohon kawung banyak ditemui; juga fauna hutan seperti babi hutan, ular, musang, tupai dan berbagai jenis burung.
Seperti juga curug lain di Garut, Infrastrukstur di Curug Cihanyawar tidak terawat karena ditinggalkan oleh pengelolanya. Mushola dan tempat tiket yang ada pun terbengkalai. Fasilitas yang ada hanya 5 shelter untuk beristirahat dan makan.
Walaupun infrastruktur seadanya, Travelmate disini bisa merasakan kentalnya budaya ramah-tamah warga sekitar. Pada saat travelling, seringkali kita lupa untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Di Curug Cihanyawar ini, Travelmate bisa banyak belajar dari keramah-tamahan warga sana. Cobalah untuk sedikit mengeksplor kawasan ini. Travelmate bakal menemukan betapa ramahnya penduduk sekitar.
Tapi Jika Travelmate ingin mengeskplore sekitaran Curug Cihanyawar, disarankan jangan terlalu jauh. Cukup sampai wilayah sebelah kiri curug saja. Di wilayah ini aktifitas warga masih jarang dan masih terdapat banyak babi hutan yang bisa membahayakan anda. Kecuali Travelmate ditemani guide dari penduduk sekitar yang telah hafal daerah itu.
Jadi, ayo segera siapkan baju ganti, kita nyurug!
***
Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:
Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental
2 thoughts on “Curug Cihanyawar : Sensasi Kesegaran Nyurug di Kaki Cikuray”