Curug Ciarjuna: Curug Lima Pandawa di Desa Panawa

Ada banyak curug di Kecamatan Pamulihan, selain Curug Sanghyang Taraje yang sudah terkenal. Memang akses menuju curug-curug ini masih terbilang sulit, tapi untuk para petualang yang rela bersusah-payah mengarungi jalan makadam berbatu, trekking ke dalam hutan, demi pemandangan alam yang asri dan pengalaman petualangan yang seru, curug-curug ini menawarkan tantangan dan keindahan tersendiri. Salah satu curug yang bisa kalian cari adalah Curug Ciarjuna, di Kp. Cikopo, Desa Panawa, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Garut.

Curug yang sangat fotogenik ini masih relatif jarang dikunjungi. Selain karena jaraknya yang jauh dari perkotaan (sekitar 45 km dari Garut Kota), jalannya pun sangat sulit ditempuh. Desa Panawa, tempat bersemayamnya Curug Ciarjuna ini, dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu melalui jalan Desa Pakenjeng Kecamatan Pamulihan (desanya Curug Sanghyang Taraje) atau melalui jalur perkebunan teh Sumadra Kecamatan Cikajang. Kedua jalur tersebut mesti ditempuh dengan susah payah karena medan jalan yang berat.

Bersantai dengan air bag di Curug Ciarjuna yang indah

Bersantai dengan air bag di Curug Ciarjuna yang indah

Jalan melalui Desa Pakenjeng menuju Desa Panawa masih berupa tanah merah menanjak curam yang akan menjadi berlumpur dan licin di musim hujan, sehingga jalan ini harus dihindari jika hujan masih sering turun. Bahkan di musim kemarau, jalan ini masih tidak bisa dilalui oleh mobil. Namun demikian, jika kalian memakai motor di musim kemarau, maka jalan ini lebih mudah dilalui dibandingkan dengan jalur kebun teh Sumadra. Masyarakat setempat pun lebih sering menggunakan jalan ini di musim kemarau. Dari Garut, pergilah ke Pamulihan melalui rute yang sama jika kalian ingin pergi ke Sanghyang Taraje. Ketika sampai di gapura kampung yang menuju Sanghyang Taraje, kalian berbelok ke kanan dan ikuti terus jalannya (tidak melewati Sanghyang Taraje). Dari sana, beloklah ke kanan menuju jalan menanjak yang mengarah ke Kampung Cikopo, Desa Panawa. Ikutilah jalan terus hingga kalian tiba di Cikopo dengan waktu tempuh sekitar 1 jam (dari Desa Pakenjeng).

Jalan lainnya adalah melalui perkebunan teh Sumadra. Dari Garut Kota, pergilah ke arah Cikandang, Cikajang. Setelah kalian melewati Curug Orok, berbeloklah ke kanan ke dalam area perkebunan teh Sumadra. Ikuti terus jalan perkebunan ini, dan banyak-banyak bertanyalah ke warga sekitar tentang rute menuju Desa Panawa. Dari sini, kalian akan menghabiskan sekitar 2-3 jam jalan dengan berbatu yang sulit dilalui. Banyak warga memilih tidak melalui jalan ini karena medan jalan yang berat ini sangat mampu merusak kendaraan bermotor. Namun demikian, jika kalian datang dengan mobil offroad yang prima, kalian dapat menggunakan jalan ini hingga Kp. Cikopo, Desa Panawa.

Jika sudah sampai di Kp. Cikopo, Desa Panawa, maka kalian tinggal bertanya kepada warga tentang PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro) yang dikelola oleh PT Arkora Indonesia. Fasilitas PLTMH ini sudah terkenal di masyarakat setempat karena selain memberi listrik, juga menjadi mata pencaharian bagi banyak kepala keluarga. Nah, Curug Ciarjuna yang kalian cari berada di dalam area PLTMH.

 

Curug Ciarjuna, Kp. Cikopo, Desa Panawa, Kec. Pamulihan, Kab. Garut

Curug Ciarjuna, Kp. Cikopo, Desa Panawa, Kec. Pamulihan, Kab. Garut

Dari PLTMH bertanyalah ke satpam yang juga merupakan warga setempat. Pak Satpam akan menyuruh kalian mengisi daftar tamu dan menunjukkan arah menuju Curug Ciarjuna. Di pos satpam kalian bisa memarkir kendaraan kalian dengan aman, lalu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuruni jalan aspal (atau dengan mengikuti tangga curam disamping pipa air PLTMH) sekitar 30 menit. Curug Ciarjuna berada tepat disamping fasilitas inti PLTMH PT Arkora Indonesia ini.

Semua jerih payah perjalanan kalian menuju Curug Ciarjuna akan terbalas tuntas begitu kalian melihat indahnya air terjun ini. Ciarjuna terdiri dari beberapa curug tinggi yang airnya keluar memancar dari bebatuan di dinding tebing, serta satu curug utama yang debit airnya cukup besar. Tinggi curug ini hampir menyaingi Curug Sanghyang Taraje, namun terdiri dari dua terjunan. Area sekitar curug cukup nyaman digunakan untuk bersantai dan berfoto, namun tidak baik berlama-lama melakukan aktivitas di sini karena potensi bahaya yang cukup tinggi, seperti resiko longsor dan jatuhnya bebatuan. Oleh karena itu, jika kalian berencana menginap atau berkemah, kalian bisa melakukannya dekat pos satpam di pintu masuk PLTMH.

Area di depan curug juga sangat mengundang untuk bersantai atau bermain air. Udara di area ini sangat sejuk, bahkan di siang hari, karena cukup tertutup. Dinding tebing yang tinggi menghalangi cahaya matahari yang masuk, sehingga pencahayaan cukup tepat untuk memotret air terjun. Selain itu, curug-curug yang memancar keluar dari bebatuan di dinding tebing juga membuat Curug Ciarjuna menjadi sangat unik jika dipotret.

Menyeduh kopi asli Garut bersama kawan sambil menikmati keindahan alam Curug Ciarjuna

Menyeduh kopi asli Garut bersama kawan sambil menikmati keindahan alam Curug Ciarjuna

Belum ada fasilitas penunjang wisatawan apapun di sekitar curug, karena memang curug ini berada di dalam fasilitas PLTMH, bukan di dalam area wisata. Warung dan bengkel terdekat ada di Kp. Cikopo, diluar area PLTMH. Tempat makan dan pom bensin kecil ada di desa sebelumnya, dan lebih baik kalian mengisi penuh bahan bakar kalian sebelum memasuki Kecamatan Pamulihan. Kawasan desa Panawa sendiri didominasi oleh perkebunan teh dan kopi, serta lembah-lembah dalam yang belum terjamah.

Lembah-lembah yang dalam ini punya banyak curug tinggi yang beberapa bahkan belum dinamai. Tim Jelajah Garut sendiri menemui sedikitnya dua curug tinggi yang lain di Desa Panawa, selain curug Ciarjuna (yang di satu lokasinya sendiri ada beberapa curug). Akan sangat menarik jika curug-curug ini dinamai dengan anggota Pandawa Lima yang lain, melengkapi Arjuna yang telah dikenal. Sehingga nanti bisa dicari Curug Lima Pandawa di Desa Panawa.

***

Fajrin Yusuf M.
Tim Jelajah Garut,
foto dokumentasi tim Jelajah Garut  

***

Dukung terus Jelajah Garut melalui usaha-usaha kecil yang kita jalankan:

Jelajah Garut Merchandise | Jelajah Garut Tour Organizer | Jelajah Garut Outdoor Gear Rental

  1. firman says:

    mau nanya. rutenya dekatmana,lewat ke arah sanghyang taraje atau ke perkebunan teh sumadra
    trimakasih

    • hampir sama jauhnya, cuman yang ke pamulihan arah sanghyang taraje itu jalannya tanah, jadi kalau musim hujan ampir mustahil dilewatin motor. Kalau jalan via sumadra itu jalannya batu-batu besar dan sangat bisa bikin motor rusak. Jadi saran kita, kalau mau ke sana pas musim kemarau pakai jalan via pamulihan, kalau di musim hujan pakai jalan via sumadra. Terus siapin motornya bener-bener sebelum berangkat dan kalau bisa motornya juga motor yang kuat dipake ke medan yang sulit.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Pin It on Pinterest

Shares
Share This